Oleh : Topilus B.Tebai
papuaposnabire.com
Integritas secara sederhana dapat diartikan sebagai kesatuan pikiran,
ucapan dan tindakan.Berdasarkan ini, patutlah kita sebagai masyarakat
mempertanyakan integritas para pemimpin kita di Papua, dan Indonesia
pada umumnya. Saya percaya, anda dapat menilainya, karena kita semua
tahu pikiran, ucapan, dan tindakan para pemimpin kita.
Integritas, sepenggal kata yang berasal dari kata “Integre” yang
berarti utuh, bulat, sempurna atau penuh, menjadi hancur
berkeping-keping di tangan para pemimpin kita.Tindakan korup,
penggelapan, pemalsuan, nepotisme dan kolusi selalu ditampilkan oleh
pera pemimpin dalam masa pemerintahannya.
Menurut A.M. Lilik Agung dalam majalah Hidup23 Maret 2008,
menyebutkan bahwa seorang dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin yang
berintegritas tinggi apabila ia berani mengambil tanggungjawwab,
berpikir secara holistic dan bertindak transparan, memunyai prinsip yang
jelas memiliki moralitas yang baik, dan menganggap suara rakyat adalah
suara Tuhan. Nah, bagaimana dengan para pemimpin kita? Berikut ini
merupakan sifat-sifat yang harusnya dimiliki oleh seorang pemimpin yang
berintegritas tinggi.
Mengambil Tanggung Jawab
Kita patut berbangga karena kita memiliki banyak sekali pemimpin yang
berani untuk mengambil tanggung jawab.Terbukti, setiap ada pemilihan
(baik pemilihan DPR, Bupati, Gubernur) banyak sekali calon yang muncul.
Mereka berkomitmen akan memberantas kemiskinan, kesejahteraan rakyat dan
lain-lain. Menjadi lebih tidak ada tandingannya lagi, ketika mereka
mengampanyekan hal itu kepada masyarakat dengan penuh keyakinan dan
wibawa.Tetapi apakah semua janji tersebut terlaksana? Anda tahu jawaban
akan hal ini.
Ketika kita mengambil tanggung jawab, kita harus mengemban tugas yang
otomatis akan kita dapatkan dari tanggung jawab yang kita terima.
Inilah salah satu ciri pemimpin yang berintegrasi, yakni melaksanahkan
sebaik mungkin tanggung jawab itu.
Berpikir Holistik dan Bertindak Transparan
Seorang pemimpin yang berintegritas, akan berpikir holistic dan
bertindak transparan. Berpikir holistic merupakan sebuah kebiasaan
dimana seorang pemimpin melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut
pandang, dan bertindak transparan, yaitu mengambil kebijakan yang sesuai
dengan permasalahan, dan memiliki ketegasan dalam pengambilan
keputusan, Artinya, tidak membuat binggung para pelaksana yang akan
melaksanahkan kebijakannya.
Begitu banyak bersoalan yang muncul, yang harrus diselesaikan. Dan
untuk memecahkan masalah ini, seorang pemimpin perlu berpikir dari
segala sudut pandang, untuk mencari altermatif terbaik, guna
penyelesaian masalah tersebut. Dan kebijakan itu harus tegas, agar
pelaksanaannya menjadi lebih mudah, dan tepat sasaran.
Mengedepankan Prinsip
Seorang pemimpin dikatakan mengedepankan prinsip, apabila memiliki
tiga (3) hal pokok, yaitu terbuka, konsisten dan respek terhadap
keprihatinan.
Terbuka, artinya selalu menerima ide-ide baru dari berbagai pihak
yang bersifat membangun dan mengoreksi, serta tidak alergi terhadap
kritikan dari berbagai pihak.
Konsisten, merupakan sikap setia pada prinsip awal pencalonannya yang
tertuang pada visi,misi, dan programnya, dan berjuang semampunya untuk
melaksamakan programnya. Dan respek terhadap keprihatinan, adalah sikap
cepat tanggap terhadap ketidakberesan yang terjadi, baik ketidakberesan
itu pada pelaksanaan programmya-tidak mencapai sasaran- atau
keprihatinan lain yang dimiliki masyarakatnya.
Seorang pemimpin yang memiliki integritas, akan menerapkan segala
kemampuan yang ada pada dirinya demi kesejahteraan masyarakatnya.
Memunyai Moral yang Baik
Memiliki moral yang baik merupakan salah satu cirri-ciri seorang
pemimpin yang memiliki integritas. Moralitas seorang pemimpin akan
tercermin dari tindakannya. Jelas, pemimpin yang korup, mementingkan
diri sendiri, nepotisne, dan lain sebagainnya bukan merupakan pemimpin
yang berintegritas. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki moralitas yang
baik sebagai seorang pemimpin yang harusnya menjadi teladan bagi
masyarakatnya. Beberapa hal yang termasuk dalam moral disini adalah,
taat beragama, memiliki etika (etiket), dan hidup murni (hidupnya tidak
melanggar norma hukum, dan adat kebiasaan).
Seorang pemimpin yang bermoral akan memanfaatkan kekuasaannya untuk
berusaha menyejahterakan masyarakatnya dengan berbagai cara yang halal.
Menganggap Suara Rakyat adalah Suara Tuhan
Ketika seorang pemimpin menganggap suara rakyat adalah sura Tuhan, ia
tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan masyarakatnya
untuk menjadi pemimpin mereka (masyarakatnya). Karena menganggap suara
rakyat adalah suara Tuhan, maka aspirasi masyarakatnya terus akan
menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan, bukan menggunakan
kekuasaanya untuk menindas aspirasi rakyat. Menurut Rm.Odemus Bei
Witono, S.J, (Moderator SMA YPPK Adhi Luhur Nabire-Papua) “yang ada di
benak para pemimpin adalah kepentingan rakyatnya, bukan kepentingan
kelompoknya, sukunya, keluarganya, ataupun kepentingan pribadinya.”
Seorang pemimpin yang berintegritas akan mendengarkan aspirasi
rakyatnya, dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk rakyatnya. Rakyat
Papua yang tersebar di seluruh pelosok tanah Papua akan selalu menanti
pemimpin-pemimpin yang berintegritas tinggi, yang mampu membawa mereka
dari segala keterpurukan ini. (Penulis adalah pelajar SMA YPPK Adhi
Luhur Nabire Papua)
papuaposnabire.com
Posting Komentar